Jika orang-orang itu tetap dibakar oleh dendam di dalam dadanya, maka mereka akan menjadi tangan-tangan kita yang baik, tanpa mereka sadari.

Tetapi, nampaknya masih ada beberapa hal yang belum sesuai di hati masing-masing.

Namun, orang yang berpakaian petani itu pun kemudian berkata, Kita mempunyai kawan yang cukup banyak.

Jika separo dari kawan-kawan kita mati, sebagai tebusan kematian orang-orang bercambuk itu, kita masih mempunyai kekuatan yang cukup.

Dendamku kepada anak muda yang bernama Agung Sedayu, rasa-rasanya tidak akan dapat ditukar dengan kematian gurunya sekalipun.

Tetapi menurut Kakang Carang Waja, kedua-duanya harus dimusnahkan.

Jika Pangeran Benawa terbunuh, dan kita tidak berhasil melemparkan kesalahan itu kepada Mataram, maka mungkin Sultan justru akan bersikap lain, berkata perwira Pajang yang ada di antara mereka, aku sependapat.

Untuk sementara, kita kesampingkan dahulu Pangeran Benawa meskipun satu kali ia telah mencampuri persoalan ini.

Tetapi menurut perhitunganku, masalahnya justru karena alasan perikemanusiaan semata-mata.

Carang Waja adalah orang yang jarang sekali menampakkan diri.

Namun, seandainya ia hanya sampai kepada kematian Agung Sedayu pun dendam kita sudah dikurangi.

Kematian Telengan, Tumenggung Wanakerti, Samparsada yang cacat dan Kelasa Sawit yang tidak berdaya dan kemudian terbunuh oleh Swandaru, adalah kematian yang telah membasahi tangan Agung Sedayu dengan darah mereka.

Selebihnya, aku sendiri telah menyatakan kepada Carang Waja, bahwa aku akan melibatkan diri langsung dalam usaha pelepasan dendam ini.

Nampaknya ia benar-benar berpengharapan, bahwa orang berpakaian petani itu bersama-sama dengan kawannya, yang disebutnya Carang Waja, akan dapat membalas dendam, membunuh Agung Sedayu, Pangeran Benawa dan kemudian Raden Sutawijaya.

Ia tidak mau diperbodoh oleh keadaan seperti kedua adiknya dan orang-orang yang telah mati terdahulu.

Kemudian salah seorang perwira yang ada di tempat itu berkata, Pergilah.

Kita sudah mendapat gambaran dari peristiwa yang bakal datang.

Kita akan menyampaikan kepada jalur yang akan sampai kepada Kakang Panji.

Ia harus mengetahui semua yang kita lakukan, agar tidak ada salah paham di antara kita semuanya.

Seorang yang berkumis putih tersenyum sambil berkata, Kita harus membakar dendam di dada mereka.

Dengan suara datar ia menyahut, Kita harus meyakinkan mereka, bahwa dendam mereka harus terbalaskan.

Agung Sedayu, gurunya dan Swandaru merupakan kekuatan yang penting bagi Mataram.

Api Dibukit Menoreh Jilid 59